ABOLISHMENT, Slam Deathcore Sukabumi akan Merilis Album via Vandalism Records

ugik 1 Juni 2022
ABOLISHMENT
Para personil Abolishment

ABOLISHMENT dalam waktu dekat akan merilis extended play (EP) album. Nantinya mereka bekerja sama dengan Vandalism Records, label brutal asal Mojokerto. Bulan Juni ini kabarnya ABOLISHMENT sedang dalam proses perekaman.

Meskipun sebelumnya mereka telah memiliki karya di tahun 2020 sebanyak 8 lagu, namun di album yang akan datang ini ABOLISHMENT ingin menyuguhkan karya yang lebih beringas kepada para metalhead, untuk itu mereka melakukan rekaman ulang demi memastikan karya mereka lebih matang dan siap disantap.

Band asal Sukabumi ini sepakat untuk mengubah genre menjadi slamming deathcore. Sebelumnya mereka beraliran brutal death metal. Musik yang sekarang mereka usung banyak dipengaruhi oleh Waking the Cadaver, Infant Annihilator, Ingested, Slaughter to Prevail, Vulvodynia, Acranius, Within Destruction dan lain-lainnya.

Vokalis ABOLISHMENT, Noe Ryawan, mengatakan bahwa lagu yang mereka ciptakan bernuansa gore, yakni yang berkutat seputar tema pembunuhan, mutiliasi, dan lain sebagainya.

“Lagu yang sangat mewakili band kami saat ini yaitu “Stuck on Misery”,kami berusaha dan tidak takut untuk menyuguhkan lagu yang sedikit lebih berbeda. Karena itu ciri khas dari band kami dengan konsep musical yang lebih mengedepankan pesan dibalik lagu tersebut dengan heavy listening namun dikemas dengan tema yang gore,” terangnya.

Band yang diperkuat oleh Noe Ryawan (vocal 1), Ilham Ramdani (gitar) Anton Tirtana (vocal 2), dan Alif Mup (drum), Zahid (bass) ini sebelumnya bernama NCRLGY dengan genre brutal death metal bertemakan gore dan violent (kekerasan).

Band Brutal Death yang Pernah Manggung di Sekolahan

Di masa-masa awal berdiri di tahun 2013, dalam pencarian jati dirnya NCRLGY pernah menjadi pastisipan di event sekolahan dan parade band. Tentu ini adalah hal yang langka dilakukan band-band metal, apalagi brutal death metal. Namun itu tampak masuk akal karena memang dulunya para personilnya adalah anak-anak yang duduk di bangku sekolah. Saat itu personil NCRLGY adalah Ilham Ramdani (gitar), Danu (drum), dan Aris (vokal).

Pada tahun 2014, Danu dan Aris keluar dari band meninggalkan Ilham yang seorang diri mempertahankan band tersebut. Kemudian Ilham bertemu bersama Noe Ryawan guna membahas permasalahan kekurangannya personil dan kurangnya beberapa aspek di band.

Kemudian sepakat mengganti nama menjadi ABOLISHMENT dengan genre slamming brutal death metal. Pada tahun 2017 ABOLISHMENT mengajak Anton Tirtana untuk mengisi posisi vokal juga. Alhasil mereka punya dua vokalis sekaligus.

Bermodal materi seadanya pada tahun 2019 band ini memutuskan untuk rekaman di TR record dengan tema “Slammulation” berisi dua lagu yaitu “Hematoma Anthemorthem” dan “Vaginal Explotation” guna mendapatkan gate drum yang akan dipakai untuk live juga promosi band. Alhasil terciptalah demo yang dicetak 50 keping dirilis menggandeng Enslave Record.

Lalu dilanjut dengan ikut kompilasi “Spirit Possession #3” juga kompilasi “Blast Invasion #1”. Setelahnya mereka mencari personil untuk di posisi drum akhirnya di bantu oleh Usu Sudrajat di posisi drum namun tidak bertahan lama. Kemudian di posisi drum di ganti oleh Alen yang juga tidak bertahan lama kemudian diganti lagi oleh Angga Adiguna yang membuat band semakin menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan.

Di awal tahun 2022 ini, mereka kembali ikut dalam album kompilasi, kali ini Blackened Submissions #1 yang di garap oleh Blackandje Records.

“Alhamdulillah lebih dari 100 band yang ikut serta kemudian disaring lagi menjadi 15 karya yang dapat ikut serta di kompilasi tersebut kami lolos untuk ikut serta di kompilasi tersebut dengan menyuguhkan lagu “Alternatif Torture” dan kami dapat kesempatan juga untuk mengadakan event perilisan Blackened Submissions #1 chapter Sukabumi yang diselenggarakan di tengah masa pandemi,” ujar Noe.

Setelah event Blackened Submissions ada hal yang tidak diinginkan. Sang drummer, Angga adiguna yang sudah bergabung di selama 3 tahun terakhir memutuskan keluar dari band.

Kemudian ABOLISHMENT sepakat untuk mengajak Alif Mup sebagai drummer baru. Juga merekrut Zahid mengisi di posisi bass.

 

Logo Abolishment: Noe Ryawan

Foto personil: Gugun

Recording,mixing, and mastering: TR Record Sukabumi

Contact & social media

Fanspage : @abolishment.slam

Instagram : @abolishment.slam

Tweeter : @abolishment.slam

YouTube : Abolishment.slam

Bandcamp: Abolishment

Email : abolishment.slam@gmail.com

Ugik Endarto

Penulis adalah pegiat di Akar Zine dan Perpustakaan Jalanan Wahana Baca. Sapa dia di instagram @ambivalensii

    Tinggalkan komentar

    Artikel Terkait