Devastrosity menampilkan karya yang memaknai bahwa jika brutal death metal bukan hanya soal tempo yang cepat, tapi lebih ke padatnya materi. Konsep brutal death metal dengan sedikit sentuhan riff modern yang tetap mudah dicerna.
Devastrosity band asal Kediri yang telah merilis demo “Human Depravation” mereka pada 15 Maret 2024 kemaren dengan 2 track yang berjudul “Human Depravation” dan “Devastate Atrocity” dirilis oleh Comatose Music, sebuah label asal AS dengan format CD terbatas 100 keping, dan official band merilis CD juga 50 copy hand numbered.
Mereka membuktikan melalui karya yang mereka sajikan, yaitu genre brutal death metal yang tak hanya tentang tempo yang cepat, dan mereka memasang kombinasi sentuhan modern metal nya, riff jelas, ketukan drum yang renyah, 2 lagu berdurasi 2.30 dan 3.15 menit itu semua ketukan sangat nikmat didengarkan dan mudah dicerna.
Dari segi musik, mereka sangat jelas terinspirasi oleh Cerebral Effusion, Inveracity, Gorgasm dan Disgorge. Materi mereka adalah hasil kombinasi band-band tersebut dan tentunya dengan sentuhan beberapa improve versi mereka.
“Proses penggarapan materi kami berjalan sangat cepat, akan tetapi kami juga mengalami beberapa kesulitan pada penulisan materi track dua yang memang terjadi banyak perubahan tempo dan fill–in, yang membuat sedikit sulit untuk improve pattern.” Kata Ardiansyah salah satu personil.
Tentang Kerusakan Oleh Manusia
Demo yang menceritakan tentang kerusakan yang dikarenakan oleh ulah manusia itu sendiri atau bisa disebut human error, terlihat dari cover art yang dikerjakan oleh Rudi Gorging Suicide telah menunjukkan kesadisan, kesalahan ulah manusia itu sendiri. Art tersebut merupakan potongan dari art full album nantinya, dalam prosesnya mereka juga sedang mengerjakan materi full album yang direncanakan dan disiapkan akan diselesaikan paling lambat akhir tahun ini. Stay tune.
Mereka berharap untuk tahun ini bisa menyelesaikan album sesuai jadwal dan merilis, hingga tour. haraoan mereka lainnya semoga selain banyak band yang berkarya juga diiringi oleh support nyata para teman-teman siapapun itu, karena bahan bakar untuk terus bisa menghasilkan karya adalah karena dukungan dari pendengar atau penikmat musik itu sendiri.
