Afra: Kuartet Atmospheric Black Metal Potensial di Bawah Naungan Pest Production

stevanpontoh 1 Maret 2024

Afra menampilkan cara baru untuk kita menikmati musik atmospheric yang tidak hanya berkabut dan basah, namun juga mampu menenggelamkan kita dalam lautan utopia.

Afra adalah band atmospheric black metal asal Kediri, Jawa Timur, Indonesia. Band ini merupakan hasil dari abstraksi personal dari D, sang mastermind. Dibentuk tahun 2021, mereka sudah merilis single bertajuk “Saltum Naturia” di 2022 silam dan kini sudah merilis full album mereka di bawah naungan Pest Production, Label asal Tiongkok yang banyak memproklamirkan geliat band-band sejenisnya dari indonesia seperti Vallendusk dan Pure wrath.

Saya punya pandangan bahwa band ini punya potensi yang cukup untuk bersanding dengan beberapa pionir atmospheric black metal asal Indonesia. Dan benar saja, album bertajuk Aruna Cakrawala akhirnya menjadi awal bagi perjalanan Afra bersama kontrak mereka dengan Pest Production.

Album yang berdurasi lebih dari 40 menit ini berisi 6 tajuk dengan dinamika yang epik, mereka jelas punya influence dari band-band atmospheric sebelumnya, sekalipun teman-teman juga masih bisa menikmati unsur kasar dari sound mereka di part-part cepatnya. Vokal yang disuguhkan juga sangat emosional. Mengingat Afra sendiri banyak mengangkat tema-tema utopis dan distopis dari sudut pandang vokalisnya yaitu D.

Representasi dari tema surrealis direfleksikan dalam artwork album mereka. Bila kebanyakan band atmospheric banyak menampilkan unsur alam dalam artwork mereka, Afra menonjolkan abstraksi dari tema-tema lirikalnya yang majemuk dalam artwork yang digurat oleh artworker bernama Mychosterra. Teman-teman juga bisa merasakan unsur depresif dalam lagu-lagu mereka.

Afra
Artwork album Afra

Album ini menjawab bahwa potensi band-band atmospheric masih terus hidup di bumi Indonesia, khususnya di Jawa Timur di mana sub-genre black metal semacam ini sedang berkembang. Afra adalah salah satu rekomendasi yang segar diantara deretan nama yang mengadopsi sub-genre serupa, band ini perlu mendapat perhatian lebih karena kualitas mereka tidak main-main dan saya yakin banyak kejutan yang nantinya akan disuguhkan band ini di masa depan.

Aruna Cakrawala menjadi warna baru yang tidak melulu mengejawantahkan alam yang indah dan misterius, namun juga liar, mencekam, dan kejam. Berbekal dengan tema lirikal mereka yang menggali lebih dalam refleksi surealis, Afra menampilkan cara baru untuk kita menikmati musik atmospheric yang tidak hanya berkabut dan basah, namun juga mampu menenggelamkan kita dalam lautan utopia.

Stevan Pontoh

Penulis merupakan pengarang buku The Art of Destruction dan personil Northorn. Sapa dia di instagram @stv666_chada

    Tinggalkan komentar

    Artikel Terkait