Skena Bawah Tanah Kepulauan Sangihe Kembali Membara

stevanpontoh 24 Agustus 2023

“Para penggerak skena di Sangihe punya keinginan besar untuk memantik kembali api pergerakan bagi pelaku seni maupun musik sekaligus menjadi wadah dan media ditengah pasang-surutnya pergerakan skena underground”

Komunitas bawah tanah kabupaten Kepulauan Sangihe sedang bergejolak beberapa tahun belakangan dengan gencarnya diadakan berbagai gigs serta perhelatan musik kolektif serta ekonomi kreatif. Skena musik di Sangihe pertama kali muncul di awal serta pertengahan 2000-an di bawah pengaruh komunitas skateboard, punk, serta musisi-musisi side-stream kala itu.

Di sela-sela keterbatasan wadah dan fasilitas, komunitas bawah tanah Kepulauan Sangihe cukup produktif, mereka bergerak dari panggung-panggung pensi sekolah, kampus, radio, hingga event musik umum. Gigs kolektif pertama mereka diadakan tahun 2010 di salah satu distro bernama Sic of Me yang pada akhirnya menjadi tonggak dasar bagi terbentuknya pergerakan musik bawah tanah di Kota Tahuna, ibu kota kabupaten Kepulauan Sangihe.

Sangihe

Komunitas-komunitas yang membantu terciptanya pergerakan musik lokal di Sangihe, sebut saja Tahuna Skate Rock, Sangihe Art Community, Extreme Crazy Most, dan Sangihe Overdistortion Syndicate (aktif di 2011-2019-an). Dari beberapa komunitas tersebut memang ada yang sudah vakum namun beregenerasi. Di 2020-an, ada komunitas seni rupa bernama “Visual Secret” yang mampu menyediakan wadah dan fasilitas di era pandemic covid-19 kemarin.

Juga muncul gerakan baru yang dimotori oleh personil beberapa band underground seperti OMFUG, NXS, Calvarium, Tagaroa, MLDVS, F.T.D, Stranger chiks, Shizuoka, Ngatnol, The orbs, dan Suara Kelas Kiri. Mereka menamai diri “Rage in Malahasa” yang sudah mengeluarkan satu buah kompilasi yang berisi karya band-band di atas.

sangihe

Di tanggal 26 bulan Agustus ini melalui project kolektif yang mereka namai “Klok”, para penggerak skena di Sangihe punya keinginan besar untuk memantik kembali api pergerakan bagi pelaku seni maupun musik sekaligus menjadi wadah dan media ditengah pasang-surutnya pergerakan skena underground di Sangihe. Tentunya agar api semangat berkarya terus menyala dan tidak padam.

Event yang mereka beri tajuk “Burn Back The Flame” ini akan dilangsungkan di hari Sabtu, 26 Agustus 2023 di Marina Coffe House, Tahuna. Menghadirkan band performance, pameran seni serta skate-jam.

Band yang akan tampil merupakan deretan band lokal seperti Fight the day (F.T.D), Tagaroa, Noxis (NXS), The Orbs, Turun Tempo, dan The Rico. Pagelaran seni menghadirkan Amoretparaeng dan Arthedeoos, dan skate-jam bersama Sangihe Skateboarder. Tiket pre-sale sedang mereka sebarkan sedari dua hari yang lalu. Bisa didapatkan di Alnatif Coffee House, serta di page official Klok.

sangihe

 

Stevan Pontoh

Penulis merupakan pengarang buku The Art of Destruction dan personil Northorn. Sapa dia di instagram @@stv_chada

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait