Rakshasha, Album Grunge Berbalut Mistis dari Call Me a Dog

Imam Muharis 17 Juli 2023

Call Me a Dog adalah sebuah band yang saya suka menyebut mereka sebagai kelompok “spiritual Grungy” yang pada dasarnya mengkombinasikan unsur grunge, stoner, psikedelik hingga post rock. Sebuah komposisi ciamik yang sangat sayang untuk dilewatkan dalam sebuah mini album bertajuk “Rakshasha”.

Sekarang band asal Manado itu konsisten dengan tiga personil dalam proses penggarapan full album pertamanya.  Mereka adalah, Mas Eko, Kemal dan Egi. Meski menyajikan musik grunge, stoner, etnik, psikedelik yang dikomposisikan sedemikian rupa, mereka juga memasukan unsur mistis dan kejawen.

Berikut ini saya sedikit memberikan review atas album pendek pertama mereka Rakshasha yang rilis tahun 2018 silam.

Paradigma, Trek Kejawen Bikin Merinding

Diawali dengan intro berupa rapalan mantra kejawen yang lumayan bikin merinding, bagi beberapa orang yang paham, pastinya akan tahu betapa sakralnya arti dalam rapalan tersebut.

Kemudian dilanjutkan dengan musik yang kental akan nuansa suara band grunge seattle 90-an. Untuk liriknya sendiri Mas Eko menyindir mereka yang sok tahu dengan kehidupan seseorang.

Trek 2, Cinta Dalam Gelap

Untuk lagu ini, cenderung lebih soft dan easy listening. Yang paling menarik adalah liriknya yang merupakan representasi satir cinta seseorang kepada penciptanya. Seakan-akan mengingatkan kepada tokoh sufi nusantara Syekh Siti Jenar. Untuk musiknya sendiri kental akan nuansa psikedelik pada bagian menit-menit menuju akhir.

Ketiga, Sang Ego

Lagu ini memadukan unsur stoner dan grunge hingga akhirnya menciptakan atmosfir yang sangat kental ala musik Seattle 90an, vokal Mas Eko juga akan mengingatkan kita pada beberapa nama besar seperti vokalis Melvins atau Alice In Chains.

call me a dog
Sampul album Call Me a Dog “Rakshasha”

Berikutnya Chronophobia

Merupakan trek nomor 4 di Album Rakshasha. Menggunakan lirik bahasa Inggris, lagu ini menyajikan musik yang akan mengingatkan kita dengan masa jaya dari grunge di tahun 90-an, atau setidaknya masa jaya di mana Nirvana sedang merajai kancah permusikan dunia. Tidak hanya sampai disitu, sebelum trek berakhir telinga kita akan dimanjakan dengan riff musik stoner kemudian ditutupi dengan teriakan semangat Mas Eko, yang mengingatkan saya pada teriakan Dave Grohl pada lagu The Pretenders.

Lagu Floating, dengan Nuansa Shoegaze

Sesudah 4 nomor lagu tersebut, kita akan dimanjakan dengan lagu terakhir yang sangat kental nuansa deramy dan postrock-nya, berjudul Floating.

Dengan lirik berbahasa Inggris dan juga meskipun awalnya kita track ini menyuguhkan nuansa dreamy ala shoegaze, namun di beberapa bagian lagu kita akan tetap dimanjakan dengan hentakan ala musik grunge.

Itulah dia sedikit review dari saya tentang album Rakshasha dari Call Me a Dog. Untuk menikmati karya ini kalian semua bisa mendengarkannya di beberapa aplikasi streaming legal seperti Deezer, Spotify dan juga Youtube Music.

Semoga saja, album terbaru mereka segera rilis. Akhir kata selalu support musisi lokal! Cheers!

Imam Muharis

Seorang pengelana yang menapaki jalan spiritual dalam dunia musik, khususnya musik yang kelam dan gelap. Sapa di facebook Imam Muharis Kastoredjo

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait