Merangkum Riuh Mengenang Sosok Musisi Pasuruan Dicky Rino

adhe 20 Februari 2022
Almarhum Dicky Rino saat manggung

Halo, para pembaca Metallagi.com. What’s up? Saya Adhe Crusher menulis artikel tentang perbincangan saya dengan sosok Wans gitaris band Abnormal Streetrockers Unity (ASU). Ia adalah salah seorang yang berada dibalik acara Rangkum Riuh yang diadakan di Kedai Biasa, Kota Pasuruan (28 januari – 30 Januari 2022).

Untuk diketahui, Rangkum Riuh ini diselenggarakan oleh kawan-kawan seniman di Pasuruan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada musisi Pasuruan yang telah mendahului kita semua, Dicky Rino.

Wans kepada Metallagi.com, menjelaskan bahwa acara ini adalah ide utamanya berasal dari almarhum sendiri.

“Meneruskan ide Almarhum yang sudah sempat disampaikan pada saya pada awal November namun kami merubahnya menjadi acara tribut untuk almarhum,” kata Wans.

Acara ini lebih kepada mengirim doa untuk Dicky Rino dengan cara tersendiri. Dicky Rino adalah musisi yang sangat cerdas. Lagu-lagu pop yang diraciknya bersama band INIDIA, seakan mempunyai kekuatan magis. Di acara Rangkum Riuh, lagu-lagu itu diputarkan kembali.

“Kami mencoba mengajak semua teman-teman almarhum untuk mengirim do’a melalui karya, mencoba hal lain selain tribut membawakan lagu atau karya dari almarhum,” kata Wans.

Dicky adalah sosok yang sangat inspiratif. Banyak kreativitas yang telah ia ciptakan entah itu dalam bentuk karya musik maupun membuat wadah pergerakan anak muda di Kota Pasuruan.

“Wahh cukup banyak menurut saya kontribusi Dicky terhadap musik khususnya ya, dia selalu membuat konsep-konsep acara yang fresh di Pasuruan slalu ada saja kejutan-kejutan yang tak terpikirkan oleh kami, di komunitas beliau juga sangat aktif, di band ASU dia juga sangat berkontribusi banyak dalam proses mematangkan materi-materi mentah, tak banyak yang bisa saya ungkapkan untuk sosok seperti beliau yang pasti tidak pernah tergantikan,” ungkap Wans.

Di Hari pertama acara ini ada dari Soulvoice acoustic, pembacaan puisi dari Adinda Riza, Wahyu Kurniawan dan Sekolah Harapan Bangsa. Hari ke-dua ada Gutswell, Alison, dan The Laksono. Di hari terakhir ada Warlast, Cactus Enemy, Abraham, dan di tutup oleh DRP DJ.

Juga ada lapakan Pustaka Api, Kir iKanan, Hometown, dan lainnya yang di handle oleh Lapakologi. Selain itu juga ada pameran karya seni dari Garis Edelweiss, Mauludi Akhmad, Nicko Setyo, Zulivar Nanda, Julian Bagus, Wans dan lainnya.

Berikut adalah pengantar yang disusun oleh Agis Arjuna untuk Rangkum Riuh

Attribute adalah peringatan, tradisi penghormatan bukan semata huru-hara. Oleh karena itu ia lapis melapis dengan budaya, memintal tradisi spiritual dan turut serta dalam perkembangan jaman. Sebuah gagasan yang bertajuk Rangkum Riuh adalah attribute untuk mengenang, memperingati, menghormati dan meneruskan warisan tinggalan terpenting dari seorang seniman multitalenta alm. Dicky Rino Vesa, ia adalah seniman lintas generasi musik, media dan komunitas yang lahir dari rahim awam bukan golongan elit yang dipenuhi privilege juga dukungan.

Meluas, meninggi karena kesalahan, keberuntungan, keterpurukan dan kemenangan kecil. Semasa hidup ia tak henti untuk selalu menyapa memberi semangat dan membuat ruang bersama layaknya nyala lilin dalam kegelapan yang tetap memberi sinar dan harapan dengan api kecilnya meski berakhir tanpa titik terang ataupun sia-sia, maka dari itu untuk mewarisi semua itu attribute ini dibentuk dengan spirit dan perjuangan alm. Dicky Rino Vesa dengan dukungan penuh dari berbagai kawan yang terlaksana disini dengan beberapa ruang seni dan ruang publik.

Acara akan dilaksanakan terbuka dengan segala kemungkinan kolaborasi dari berbagai media, Partisipasi dan kolaborasi dari kalian semua adalah bentuk cinta dan harapan untuk terus merayakan dan sekaligus memaknai karya-karyanya yg telah meninggalkan jejak mendalam pada ekosistem seni kita. Viva!

Adhe Crusher

Penulis adalah vokalis Berantai, juga anchor di Night Distortion. Sentuh dia melalui instagram @adhe_crusher

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait