RDG Kembali Lepas Single Teranyar Berjudul 09-12

Imam Muharis 8 Oktober 2025

RDG bisa menjadi pemuas dahaga pecinta musik hip hop yang suka dengan musik hip hop oldschool yang kental dengan unsur musik hardcore, lalu memiliki lirik tajam yang mengingatkan kita akan akar musik hip hop yang sebenar-benarnya, hip hop yang melawan.

Satu kata yang tepat untuk menjelaskan sepak terjang unit proyek anonimous hip hop asal Kotamobagu yaitu RDG, adalah produktif. Terbukti dari setidaknya dua atau tiga bulan satu kali, RDG selalu merilis materi baru. Untuk skala skena musik bawah tanah Bolaang Mongondow Raya hal ini sudah terhitung sangat produktif, dan pastinya sangat memantik semangat kawan pelaku skena musik lainnya untuk konsisten membuat sesuatu.

Tepat pada tanggal 02 Oktober 2025 RDG merilis single terbaru mereka yang berjudul “09-12” di aplikasi streaming Youtube Music. RDG merupakan proyek hip hop yang dibentuk pasca lebaran tahun 2024 silam di Kotamobagu. RDG merupakan singkatan dari “Rap Distorsi Grow” yang menjadi representasi materi-materi yang mereka sajikan, atau bisa juga diartikan “Rumah Dinas Guru”, yang menjadi markas sekaligus tempat mereka menggarap materi hingga rampung.

Morgue Vanguard, Homicide, Eye Feel Six, Pangalo, dan Thufail Al-Ghifari, kira-kira nama-nama tersebutlah yang menjadi kiblat besar dalam perjalanan RDG menapaki dunia bermusik. Sehingga terdengar sangat kental influence dari nama-nama tersebut terhadap RDG.

Ciri khas yang diberikan RDG agar tidak dianggap mentah menjiplak konsep dari beberapa nama di atas adalah penambahan unsur musik hardcore di berbagai single. Terlebih yang bisa kita dengarkan adalah salah satu pengisi vokal seringkali menambahkan scream atau growl dalam beberapa part di lagunya.

RDG saat ini memilih jalur berkarya dengan konsep anonim. Mereka memilih jalur ini dikarenakan misi mereka adalah hanya ingin menyuarakan keresahan dan protes secara tajam dan pedas. Jadi secara tidak langsung, mereka hanya ingin lebih dikenal karyanya. Mereka berusaha sebisa mungkin untuk membuat para kaum elit atau pemimpin serakah untuk terusik dengan apa yang mereka bawakan, semakin kaum atas terusik maka RDG semakin merasa pesan yang mereka berikan benar-benar sampai.

Tentang Single 09-12

RDG memilih judul “09-12” di single terbarunya. Single adalah yang ke-4 yang telah dirilis oleh RDG. Sebelumnya RDG telah merilis single berjudul “Air Mata Tanah Syuhada”, “DEFORESTASI”, dan “Public Enemy”. 09-12 dipilih menjadi judul single terbaru bukan karena tanpa alasan.

Jika kita perhatikan secara seksama, 09-12 adalah penulisan dari tanggal sembilan bulan Desember, yang merupakan hari Anti Korupsi Sedunia. Sehingga, bisa dibilang dalam single terbarunya kali ini, bisa kita tebak kemana arahnya RDG membawa pesan protes.

Bagi mereka sendiri, single “09-12” berisi tentang protes terhadap praktik korupsi yang kerap dilakukan oleh para oknum pemimpin di dalam negeri yang seakan telah mendarah daging dan menjadi budaya turun-temurun, bahkan beberapa diantaranya tidak malu melakukan dan mengakuinya secara terang-terangan.

Durasi dari single “09-12” dari RDG adalah sepanjang 3 menit lebih 26 detik, untuk saya pribadi, ini lumayan terasa singkat. Atau mungkin saja ini adalah cara dari RDG untuk membuat para pendengar menjadi tetap penasaran dengan hal-hal baru yang akan RDG rilis.

Single 09-12 dibuka dengan suara seseorang yang sedang berorasi, lalu disambung dengan rap yang dibawakan oleh pengisi vokal 1, sampai pada bagian pertengahan lagu, tongkat estafet dilanjutkan oleh pengisi vokal 2.

Keunikan dari lagu ini adalah kedua pengisi vokal tidak hanya seperti orang yang melakukan rap, namun mereka benar-benar berorasi dengan lirik yang mereka buat. Lalu di tiap part, para penyanyi seakan berganti peran, part vokal 1 seakan menjadi korban sistem korup negara, dan part vokal 2 seakan menjadi pelaku dari sistem korup negara. Tentunya ini formula unik dalam menggambarkan korupsi secara satir dan dramatis.

Itu semua menjadi sebuah usaha penegasan, berusaha membuat dunia mendengarkan bahwa sebenarnya sistem hukum dan pemerintahan di negeri sangatlah carut-marut, dan ya, mereka berusaha membuat para pelaku korupsi yang hobi pencitraan merasa sangat terusik.

Balik lagi, sesuai dengan misi awal mereka tadi, tentunya. Part vokal tidak berat sebelah antara pengisi vokal 1 dan 2, bisa diibaratkan 3 menit 26 detik dari lagu ini, mereka berdua benar-benar menunjukan disiplin waktu dalam pembagian part vokal.

Overall, seperti yang saya selalu katakan, RDG bisa menjadi pemuas dahaga pecinta musik hip hop khususnya daerah Bolaang Mongondow Raya yang suka dengan musik hip-hop oldschool yang kental dengan unsur musik hardcore, lalu memiliki lirik tajam yang mengingatkan kita akan akar musik hip hop yang sebenar-benarnya, hip hop yang melawan.

Bagi teman-teman yang sangat menyukai Morgue Vanguard, Homicide, Thufail Al-Ghifari, Pangalo dan para musisi hip hop dalam negeri lainnya yang tidak pernah putus menyuarakan protes, maka RDG sangat sayang untuk dilewatkan.

Imam Muharis

Seorang pengelana yang menapaki jalan spiritual dalam dunia musik, khususnya musik yang kelam dan gelap. Sapa di facebook Imam Muharis Kastoredjo

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait