Review Album Kembara Jiwa dari Band Indie Pop Braga Mgndw

Imam Muharis 21 Januari 2025

Album Kembara Jiwa dari Braga Mgndw seakan menjadi sebuah pemuas dahaga dan ego baik untuk para penikmat indie pop maupun para personil Braga Mgndw sendiri. Sehingga rasanya karya satu ini sangatlah disayangkan untuk terlewatkan begitu saja.

Perkenalan saya dengan Braga atau Beranda Rumah Mangga yang saat ini memiliki nama panggung Braga Mgndw adalah ketika band indie asal Bolaang Mongondow ini menjadi band pembuka konser dari Fourtwnty pada tahun 2019 silam.

Penampilan mereka yang atraktif di panggung, lirik lagu yang puitis, serta musik fresh yang mereka sajikan, terlebih hal tersebut belum saya temukan dalam radar musik saya di Bolaang Mongondow atau Kota Kotamobagu, membuat saya sedikit bergumam dalam hati, ternyata ada masa depan cerah untuk skena permusikan Kota Kotamobagu atau Bolaang Mongondow Raya.

Satu hal yang waktu itu saya pikirkan adalah semoga band ini tidak hanya menjadi band musiman, semoga saja Braga tetap produktif berkarya sampai nanti. Dan puji tuhan, alhamdulillah, doa saya diijabah, sampai saat ini Braga masih tetap produktif berkarya, baik dalam hal manggung di dalam kota maupun di luar kota dan pastinya juga sangat produktif membuat rilisan baru.

Hal ini terbukti dengan perilisan album Braga secara digital di seluruh platform musik pada tanggal 27 Desember 2024 silam. Album terbaru dari Braga Mgndw ini diberi judul Kembara Jiwa.

Tentang Braga Mgndw

Braga Mgndw atau dulunya kita kenal dengan Braga atau Beranda Rumah Mangga, tepat pada perilisan full album perdananya resmi mengganti nama panggung atau lebih tepatnya menambah nama panggung mereka dengan frasa Mgndw setelah kata Braga. Hal ini dilakukan karena, Braga ingin menambah identitas budaya pada band mereka, Mgndw sendiri adalah kata Mongondow yang dihilangkan beberapa huruf vokalnya.

Seperti yang kita ketahui juga Mongondow adalah sebuah suku yang ada di Bolaang Mongondow, sehingga seperti yang saya katakan tadi, penambahan kata Mgndw pada Braga menjadi penguat bahwa mereka adalah band indie yang membawa budaya Mongondow, hal itu juga lebih diperkuat dengan materi dan juga musik yang mereka bawakan pada full album Kembara Jiwa.

Sebelum akhirnya memiliki nama Braga Mgndw pada perilisan full album Kembara Jiwa, band yang mengusung genre alternative pop ini terbentuk pada tahun 2013 dan bernama Braga atau Beranda Rumah Mangga. Nama ini memiliki sebuah sejarah bagi para personil. Mereka yang memang sudah bersahabat dari kecil dan kebetulan tinggal dalam satu kompleks di Desa Bongkudai, sebuah Desa di Bolaang Mongondow Timur yang berada di kaki Gunung Ambang.

Pada awal mula mereka mengenal musik, mereka sering nongkrong dan sekadar bermain musik di depan rumah orang tua salah satu personil yaitu Vicky Mokoagow, di depan rumah itu ada sebuah pohon mangga, dan akhirnya pada pembentukan band, mereka sepakat untuk memberi nama band dengan nama Beranda Rumah Mangga atau Braga.

Braga Mgndw beranggotakan Yedi Mamonto sebagai vokalis, Vicky Mokoagow gitar dan backing vocal, Vicro Lamusu rhytm dan backing vocal, kemudian Christianto Bangol pada bass, dan Rian Mamonto sebagai penggebuk drum. Secara keseluruhan musik yang mereka mainkan, Braga Mgndw lebih suka disebut sebagai band yang memainkan musik alternative pop.

Meskipun, nuansa musik yang mereka bawakan sangat kental atmosfir folk dan musik etnis khas Bolaang Mongondow.

Imam Muharis

Seorang pengelana yang menapaki jalan spiritual dalam dunia musik, khususnya musik yang kelam dan gelap. Sapa di facebook Imam Muharis Kastoredjo

Satu pemikiran pada “Review Album Kembara Jiwa dari Band Indie Pop Braga Mgndw”

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait