Perhelatan Moshpit Noise Volume 4 di tanggal 23 November kemarin berlangsung meriah. Walaupun sebelumnya kota Manado diguyur hujan, dan di beberapa titik banyak rombongan kampanye partai politik, namun antusias para pegiat scene hardcore dan metal Manado tetap jelas terlihat.
Acara ini diselenggarakan oleh Moshpit Records dan Discovering Entertainment di Soondays Coffee Tikala, kota Manado. Acara yang sudah menjadi agenda tahunan dari Moshpit Records dan Discovering ent. Ini dimulai dengan penampilan DJ asal Manado yaitu Axel Gilby, dilanjutkan dengan band funk rock/alternative uncle sixth.
Dilanjutkan oleh unit hardcore asal kota Bitung, Grounded, kemudian 406 asal kota Tomohon/Tondano. Soondays Coffee terlihat sudah ramai dengan para penikmat bawah tanah yang antusias dan datang membeli tiket, apalagi mereka tengah disuguhkan dengan dentuman musik hardcore yang menghentak, karena line-up Moshpit Noise Volume 4 kali ini memang di dominasi oleh band-band hardcore.
Fistful Threats, unit hardcore asal Manado melanjutkan kemeriahan gigs ini, beberapa penonton terlihat berkumpul di depan penampil, seketika area di dalam kafe tersebut berubah menjadi arena moshpit.
Perkembangan band-band hardcore di kota Manado tidak bisa dilepas dari peran Moshpit Records dan rekan-rekan sejawat mereka. Semua band penampil diketahui telah memiliki karya-karya rilisan sendiri entah itu di bawah naungan label terkait maupun rilis secara mandiri.
Pukul 20:00 WITA, Brigade Distorsi menampilkan suguhan musik thrash metal, dengan aksi panggung mereka yang jenaka. Band asal Bitung ini membawakan track cover dari Tabraklari berjudul “Satanis Takut Hantu”, dan Mesin Tempur “Mana tukang Indomie”.
Terlihat si vokalis membagi-bagikan beberapa bungkus Indomie ke penonton, suasana moshpit pun menjadi lebih meriah.

Dilanjutkan dengan penampilan Shiseiten, dand yang dulunya mengusung Nu Metal ini merupakan band yang sudah lama berdiri, dan penampilan mereka tentunya tidak kalah menghentak dengan materi-materi andalan mereka. Lalu dilanjutkan dengan penampilan dari unit punk dari Kabupaten Kepulauan Sangihe, ada Shizouka.
Event ini ditutup oleh penampilan band yang mendeskripsikan musik mereka dengan istilah brutal Hardcore asal Gorontalo, Purple Haze. Warna musik mereka yang berbeda berhasil menutup agenda Moshpit Noise Volume.4. Band ini menyuguhkan perpaduan hardcore, dan beberapa genre musik lainnya. Purple Haze mengunakan teknik vokal yang beragam, terkadang lengkingan pig squeal kerap terdengar.
Dengan berakhirnya penampilan Purple Haze, tentunya Moshpit Records Berhasil menghibur seluruh penonton di agenda tahunan ini. Peran mereka dalam komunitas musik hardcore/metal jelas terlihat dari event keren yang rutin diadakan mereka. Tentunya informasi gigs mereka selanjutnya selalu ditunggu oleh penikmat musik hardcore/punk/metal Sulawesi Utara.
Follow akun IG Moshpit Records untuk mengikuti informasi gigs, dan band-band rilisan mereka di tautan di sini
Photo credit: @kamenshutter_