Tentang No Match Takeover di Titik Pertama Kotamobagu

Imam Muharis 3 November 2025

Tepat pada tanggal 19 Oktober 2025, tur “No Match Takeover” titik pertama Kotamobagu diselenggarakan di Garden Studio Kotamobagu. Show perdana ini merupakan hajatan dari No Match Records untuk mengenalkan dua band hardcore andalannya, yakni Exfetus dan Cannabeast yang beberapa bulan lalu rilis EP.

Tur dilaksanakan di dua Kota di Sulawesi Utara, yaitu Kotamobagu dan Manado. Adapun untuk titik ke-2 show dilangsungkan pada tanggal 26 Oktober 2025 di Kota Manado, dengan venue show di Soondays Coffee Manado, dan dalam kelangsungan show ke-2 ini, No Match Records dibantu juga oleh New Blood Academy sebagai show maker-nya.

Tentang No Match Records

Foto rombongan No Match Takeover mulai dari anggota Band Exfetus, Cannabeast beberapa kawan dari No Match Records.
Sumber : Dokumentasi Pribadi @Dwipvtra.

No Match Records merupakan salah satu label rekaman hardcore dari Manado, yang terbilang sangat aktif di skena permusikan hardcore pulau Sulawesi. Resmi mulai berjalan sejak tahun 2023, No Match Records hingga saat ini dimotori oleh Matthias D Kaunang dan Shania. Jika menarik waktu ke belakang, sebenarnya Matt dan Shania sudah lama ingin membuat label dan rumah rekaman, hanya saja baru terealisasi di tahun 2023, karena kebetulan juga waktu itu ada band dari teman mereka yang ingin membuat rilisan.

Akhirnya mereka memberanikan diri untuk membuat label dan rumah rekaman yang saat ini kita kenal dengan No Match Records, yang ternyata awalnya bermula atas dasar ingin membantu teman. Tidak hanya berperan sebagai label, saat ini No Match juga menjadi fanzine dan show maker khususnya di skena permusikan hardcore Sulawesi Utara.

Band-band yang bernaung di No Match Records tidak hanya dari Kota Manado, ada juga band-band dari luar kota atau bahkan luar Provinsi Sulawesi Utara yang dinaungi oleh Label No Match Records. Beberapa diantaranya adalah Dilarang Berisik dari Kotamobagu, Tiresome dari Kotamobagu, Pengar dari Kota Bitung, Polahi dan Purple Face dari Gorontalo.

Tentang No Match Takeover Titik Pertamanya di Kotamobagu

No Match Records
Foto bersama sebagian pengunjung dengan personil Exfetus dan Cannabeast, bersama beberapa kawan dari No Match Records dan Easternmost.
Sumber foto : Dokumentasi pribadi instagram @dwipvtra

No Match Takeover show titik pertama di Kotamobagu diselenggarakan di Garden Studio milik Ajie Gonibala. Selain menampilkan Exfetus dan Cannabeast, ada juga beberapa band dari Manado dan dari Kotamobagu yang menjadi penampil bersama. Mereka diantaranya adalah RDG, Leftist Justice, Dead Murlock, dan Discriminate dari Kotamobagu, kemudian Hit The Chains dari Manado.

Open gate show dimulai tepat pukul 19.30 WITA. Antusiasme sangat terlihat dari wajah kawan-kawan yang datang. Baik dari para panitia yang sedang prepare agar acara berjalan mulus tanpa kendala berarti, para penampil yang sedang bersiap, atau para pengunjung penikmat musik bawah tanah Kotamobagu.

Tak berapa lama setelah open gate, terlihat MC sudah maju ke depan dan memandu jalannya acara. Yang memandu jalannya acara sendiri adalah Abay, si artefak skena dari Kotamobagu, aset yang tidak boleh dilepas begitu saja. Bagaimana tidak, dimana saja ada gigs bawah tanah di daerah Sulawesi Utara, Abay selalu hadir. Rispek. Dan ya, Abay selalu berhasil mencairkan suasana dengan candaanya.

Dibuka Oleh band Lokal

No Match Records
Band lokal, Discriminate. Sumber: fahmiami.26

Rangkaian acara show perdana No Match Takeover Kotamobagu kemudian dibuka oleh band asal Kotamobagu yakni Discriminate. Membawa musik hardcore bertensi tinggi ala-ala Hatebreed, Discriminate sukses membuka acara dengan riuh. Ohh iya, ini juga merupakan panggung perdana bagi mereka.

Selepas Discriminate, panggung dilanjutkan dengan penampilan oleh para pendatang baru asal Kotamobagu, Dead Murlock, yang juga pada malam itu merupakan panggung perdana bagi mereka dengan membawa nama Dead Murlock. Mereka melanjutkan tongkat estafet api semangat yang dibawakan oleh band pertama.

Acara semakin memanas, moshpit area terlihat semakin meriah. Dan ya, harus digarisbawahi, para pecinta musik Kotamobagu selalu menjunjung tinggi rasa hormat kepada kawan pengunjung lain, tidak resek, dan tidak sok jagoan di lantai dansa. Mungkin ini adalah maksud dari kawan-kawan agar teman penampil dari luar kota tidak trauma dan ingin tampil lagi di Kotamobagu.

Lalu pertunjukan dilanjutkan oleh unit hip-hop dari Kotamobagu, RDG. Tampil dengan konsep anonim mengenakan topeng, RDG tidak kalah dengan penampil lain, memberikan kesan mendalam pada malam itu. Meskipun bisa dibilang RDG merupakan satu-satunya yang tidak mengusung musik punk/hardcore malam itu, tapi penampilan mereka tetap dinikmati secara khusuk oleh para penikmat musik.

Kemudian penampil selanjutnya adalah Hit The Chains. Pada penampilan unit hardcore/punk asal Manado ini, memberikan sebuah pemandangan yang cukup jarang terlihat bagi saya di Kotamobagu, tepat di depan mereka, tepat di depan penampil, terlihat seorang perempuan sedang melakukan two-step. Tentunya pemandangan yang membuat saya berdecak kagum, karena jujur saja di Kotamobagu sangat jarang terlihat hal seperti ini, atau bahkan belum pernah saya lihat sebelumnya.

Sebelum penampilan oleh dua band inti yang sedang menjalankan tur, Leftist Justice, unit punk dari Kotamobagu melanjutkan jalannya acara. Mereka membawakan musik punk old-school dengan lirik khas yang pastinya sangat penuh protes terhadap sistem dan pemerintahan.

Abay kembali maju memegang microphone dan melanjutkan memandu jalannya acara. Sedikit bercuap-cuap dan bercanda menjelaskan tentang tur, juga band yang sedang melaksanakan tur.

Penampilan Utama

No Match Records
On frame Adja, Vokalis dari band yang sedang tur, Exfetus.

Dan sampailah pada band yang penampilannya ditunggu pada malam itu. Penampilan dilanjutkan oleh Exfetus. Khidmat dan keren. Dalam artian, para penonton, penikmat musik tidak menyia-nyiakan penampilan itu satu detikpun. Tensi hardcore yang tinggi, teriakan lantang dari lini vokal, sobekan riff gitar dan dentuman drum yang menghentak menghiasi penampilan Exfetus malam itu. Total keseluruhan lagu yang ada di Album Rebirth In Pain mereka bawakan. Tanpa ampun mereka meluapkan emosi dan semangat.

Lalu, pada penghujung acara, pertunjukan ditutup oleh penampilan Cannabeast. Kelompok musik ini menggabungkan vokal cult, musik metalcore, hardcore hingga deathcore dengan komposisi yang ciamik. Ada atmosfir gelap yang mereka sajikan dan tentu saja lirik satir dan gamblang yang tentunya sedikit membuat pendengarnya merasa sedikit ngeri dengan bahasannya. Sama seperti Exfetus, Cannabeast membawakan full materi album EP yang baru saja mereka rilis beberapa bulan lalu, yakni EP Serpent.

Penampilan Cannabeast juga menjadi penanda bahwa kita sudah berada di penghujung acara. Setelah semua penampilan band rampung, para panitia, penampil dan juga penonton yang masih berada di dalam venue acara berkesempatan berfoto bersama dan mengabadikan moment.

Tentunya malam itu terasa sangat sulit untuk dilupakan. Satu hal yang menjadi catatan adalah penghormatan dari teman-teman pecinta musik yang selalu rispek dengan penampil. Tidak perduli energi yang terkuras, baik untuk penampil lokal maupun para tamu yang sedang tur, para penonton pecinta musik bawah tanah Kotamobagu tidak sungkan untuk mengapresiasi para penampil di moshpit area.

Mungkin saja ini adalah salah satu cara memperlihatkan semangat skena dan para pecinta musik di Kotamobagu, agar nantinya pelaku musik baik lokal maupun luar kota selalu ingin kembali bermain dan bersua dengan para pecinta musik Kotamobagu.

Tentunya juga, untuk No Match Records selaku penyelenggara, show perdana ini merupakan tolok ukur yang sangat memuaskan. Yang saya tangkap, mengapa No Match Records memilih Kotamobagu sebagai titik awal, karena No Match sudah melihat potensi yang ada di Kotamobagu. Tinggal bagaimana mereka memantik semangat pelaku dan para pecinta musik di sini. Mungkin lebih kurangnya seperti itu.

Karena bukan dibilang apa, No Match Records juga selain tidak henti-hentinya menjadi wadah yang menaungi talenta hardcore dari Manado dan sekitarnya, jika kita lihat mereka seakan tidak kehabisan energi untuk membuat gigs di tiap minggu, atau setidaknya dua minggu sekali. Sungguh suatu kemajuan dalam skena permusikan yang harus kita apresiasi bersama bukan?

Tidak lupa, No Match Records, Matt dan Shania bersama dengan band yang sedang tur yakni Cannabeast dan Exfetus mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya untuk seluruh elemen yang mengambil bagian, baik untuk seluruh band yang menjadi penampil bersama, teman-teman yang telah meluangkan waktu mengapresiasi dan datang meramaikan show, juga untuk teman-teman dari Easternmost yang telah banyak membantu dalam hal teknis pelaksanaan show ini.

Imam Muharis

Seorang pengelana yang menapaki jalan spiritual dalam dunia musik, khususnya musik yang kelam dan gelap. Sapa di facebook Imam Muharis Kastoredjo

Satu pemikiran pada “Tentang No Match Takeover di Titik Pertama Kotamobagu”

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait