Tentang Easternmost Kolektif Penggerak Skena Bawah Tanah BMR

Imam Muharis 8 Maret 2025

Produktivitas para pelaku musik bawah tanah Bolaang Mongondow Raya (BMR) tidak terlepas dari peran Easternmost, yaitu wadah kolektif yang menjadi ruang berkarya bagi para pelaku musik bawah tanah khususnya di wilayah MBR.

Awal perkenalan saya dengan dunia permusikan bawah tanah di Bolaang Mongondow Raya, adalah ketika saya mendapatkan kabar tentang salah satu band indie Kota Kotamobagu yang mengadakan release party album perdana mereka. Waktu itu, saya yang sudah sekitar 2 tahun menetap di Bolaang Mongondow Timur, dan memang jarang mendengar bahkan mendapatkan akses tentang gigs yang biasanya kalau di Manado pasti akan lebih mudah mendapatkannya.

Akhirnya sangat merasa girang dan tidak menunda untuk menikmati acara tersebut, terlebih band indie yang sedang melangsungkan release party tersebut adalah band yang mengusung genre nu-metal.
Hal yang paling memorable dalam ingatan saya adalah penampilan dari band-band pembuka.

Saya yang awalnya memang datang tanpa ekspektasi, hanya ingin datang karena ingin menikmati suasanya yang sudah lama tidak saya nikmati, begitu kaget dengan penampilan para band pembuka, pandangan saya tentang skena permusikan lokal Bolaang Mongondow yang mengira bahwa akan sulit atau bahkan tidak akan mendapatkan band dengan genre yang tidak umum, hancur seketika ketika melihat perform dari band-band pembuka di acara launching album tersebut.

Di situlah saya berkenalan dengan para pelaku musik bawah tanah Kotamobagu dan Bolaang Mongondow Raya. Akhirnya lewat hal itu, saya mulai mencari info tentang band-band tersebut, mulai dari Hardline, Dilarang Berisik, Ampowplur, Overdonsek, Petrichore, Undestroyed dan beberapa band lainnya.

Tentang Easternmost Wadah Penikmat Musik Bawah Tanah Bolaang Mongondow Raya

easternmost
Foto kegiatan. Sumber: Oji Kawulusan

Tepat beberapa bulan setelah acara perilisan album yang telah saya jelaskan di atas, teman-teman pecinta musik bawah tanah dari Kotamobagu dan Bolaang Mongondow Timur akhirnya memutuskan untuk membuat sebuah intimate gigs bertajuk Easternmost.

Yang akhirnya nama inilah yang menjadi wadah para pelaku dan penikmat musik bawah tanah di Bolaang Mongondow Raya untuk membawa pesan, untuk membuat pergerakan atau sekadar sharing dan membuat gigs kolektif yang intinya memberi ruang berkarya untuk para pelaku musik bawah tanah Bolaang Mongondow Raya, agar juga teman-teman dari luar tahu bahwa kami ada dan akan tetap berkarya bersama.

Dari sinilah saya makin intim dan berkenalan dengan teman-teman yang sangat keren, baik dari kalangan penikmat musik, atau juga para pelaku musik bawah tanah itu sendiri. Katakanlah mereka adalah para personil dari Hardline, Ampowplur, Dilarang Berisik, Overdonsek, Leftis justice dan Sine.

Tanpa melebih-lebihkan band-band ini juga adalah band yang harus ditonton performa mereka ketika live, atau setidaknya teman-teman harus mendengarkan rilisan mereka.

Hingga saat ini, Easternmost sudah beberapa kali menyelenggarakan gigs berupa chapter I dan II, gigs penggalangan dana bagi para korban bencana alam, dan juga beberapa gigs yang merupakan kerjasama dari Easternmost dengan beberapa band dari luar kota yang sedang melakukan tur dan promo album di Kotamobagu dan sekitarnya.

Progresivitas inilah yang menjadi bukti bahwa Easternmost bukan hanya sekadar sebuah perkumpulan tongkrongan dari para pecinta musik bawah tanah atau para pelaku musik bawah tanah, namun Eastermost membuktikan bahwa Easternmost mampu menjadi wadah berkarya bersama tanpa pandang apapun.

Hal ini juga menjadi sebuah pemicu dari rasa semangat berkarya para pelaku musik, yang buktinya adalah ada beberapa band yang terbentuk pasca gigs yang dilaksanakan Easternmost. Bahkan ada juga band yang para personilnya membentuk band atau projek setelah tidak sengaja berkenalan saat datang ke event Easternmost.

Easternmost
Leftish Justice saat manggung. Sumber: Oji Kawulusan

Saat ini, Easternmost memiliki sebuah misi dan pergerakan yang tidak boleh dipandang sebelah mata atau disepelekan. Rencana tersebut adalah membuat album kompilasi dari band-band bawah tanah Bolaang Mongondow Raya.

Yang mana, ini pastinya merupakan sebuah hal yang harus sangat diapresiasi dan juga disupport, karena ini akan menjadi batu loncatan, menjadi pemantik semangat teman-teman untuk tetap terus berkarya dan eksis di skena permusikan bawah tanah Bolaang Mongondow Raya. Sebagaimana seorang penikmat yang akan selalu mensupport skena lokal, kita doakan saja proses penggarapan album kompilasi ini akan segera rampung dan nantinya bisa dinikmati khalayak luas hingga skala nasional.

Dalam tulisan kali ini juga saya sangat berterima kasih, memberikan apresiasi sebesar-besarnya teman-teman yang sampai hari ini masih tetap konsisten untuk membantu dan berkontribusi untuk Easternmost, harapan yang besar juga kedepannya semoga Easternmost semakin solid, tetap konsisten untuk membuat gigs rutin, lalu bisa melahirkan band-band yang bisa membawa nama skena musik bawah tanah Bolaang Mongondow Raya dikenal lebih luas.

Untuk yang ingin bekerja sama atau kenal dengan Easternmost lebih dekat, follow instagram mereka di sini . Akhir kata, support terus skena lokal, jaga kesehatan dan stay headbang!!!

Imam Muharis

Seorang pengelana yang menapaki jalan spiritual dalam dunia musik, khususnya musik yang kelam dan gelap. Sapa di facebook Imam Muharis Kastoredjo

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait