Carrywhite Menaklukkan Gelap Lewat ‘Conquer’

Syaifullah Maruf 26 Desember 2024

Mengemas tema kesehatan mental, Carrywhite menyentuh sisi terdalam para pendengar. Lewat video musik yang digarap penuh dedikasi dan perpaduan elektronik dengan gitar berdistorsi, mereka berteriak lantang, “Kita bisa menaklukkan kegelapan!”

Dalam gelapnya bayang-bayang pikiran, Carrywhite menggemakan perlawanan. Band independen asal Toraja, Sulawesi Selatan, ini kembali hadir dengan karya yang menohok, “Conquer”. Carrywhite menegaskan eksistensi mereka dengan merilis video musik terbaru untuk single “Conquer” pada 5 Desember 2024 di kanal YouTube mereka.

Sebelumnya, lagu ini telah lebih dulu hadir di berbagai platform streaming musik digital pada 22 November di tahun yang sama. Sebuah langkah yang memperlihatkan strategi rilis yang terencana, sekaligus menjadi bukti kreativitas mereka serta pencapaian luar biasa yang mengangkat kualitas produksi band independen dari daerah.

“Conquer” Mengangkat Tema Pertempuran Diri

Lirik “Conquer” berbicara tentang perjalanan emosional individu melawan bayang-bayang gelap dalam pikiran, transisi dari rasa sakit menuju kekuatan, dan dari kesalahan masa lalu menuju pembenahan diri.

Dengan bait pembuka seperti“In the shadow of my mind where the echoes play / Collide like thunder drowning out the day.” Lagu ini mengilustrasikan perjuangan seseorang yang terjebak dalam badai emosional. Namun, Carrywhite menyelipkan harapan dengan ungkapan seperti “I will rise above this, above this battleground,” menjadikan lagu ini sebagai pesan optimisme bagi siapa saja yang tengah berjuang menghadapi rasa takut, depresi, atau kegagalan.

Bagian chorus yang kuat, dengan pengulangan: “It won’t conquer me,” adalah mantra yang menggugah semangat, seperti deklarasi untuk bangkit dan menaklukkan rasa sakit.

Lirik lagu ini juga menggambarkan perasaan introspektif yang menyakitkan, terasa personal sekaligus universal “Mirror shows a stranger with haunted eyes so deep / Reflections of regrets that rob me of my sleep,” menunjukkan pergulatan batin yang banyak orang alami, namun diimbangi dengan keberanian untuk melawan“These chains may rattle loud and clear / But courage burns within the fear.”

Melalui “Conquer,” Carrywhite tidak hanya ingin pendengar merasa dimengerti, tetapi juga diajak untuk terus berjuang. Dalam wawancara via pesan WhatsApp, mereka menyampaikan pesan utama lagu ini: “Kami mau mengajak orang-orang lebih fighting hadapi hidup. Apapun masalahmu, kamu tidak sendirian.”

Visual dan Produksi Berkelas

Carrywhite

Dibuka dengan kutipan: “The biggest battle is the battle against your own head,” video musik “Conquer” menghadirkan visual yang tenang dan stabil, dengan pendekatan minimalis tanpa efek transisi shake berlebihan yang kerap ditemukan pada video musik rock atau metal lainnya. Dalam hampir lima menit durasi, video ini menonjolkan pengambilan gambar yang profesional. Penonton disuguhi estetika yang sederhana namun kuat, mencerminkan kedewasaan artistik Carrywhite, jauh melampaui ekspektasi terhadap band yang berasal dari daerah.

Penggarapan video ini melibatkan tim yang sebagian besar merupakan teman dekat Carrywhite. Proyek ini dikelola langsung oleh para anggota band, termasuk Bobby Fernando yang memegang peran sebagai sutradara sekaligus penulis storyboard. Afril Kirey, Bobby Fernando, dan Rexy Brian berkolaborasi sebagai pengawas naskah dan desainer set, memastikan video ini memuat visi mereka secara utuh.

Riasan para anggota juga ditangani secara kreatif oleh Afril Kirey, Regina Valentiness, dan Vita Valentine, menambah elemen visual yang memperkuat cerita dalam video. Dukungan teknis juga datang dari Sumardi Battung, yang bertugas sebagai editor, colorist, dan penata efek visual. Meski ini adalah proyek pertama mereka sebagai sutradara, Carrywhite berhasil membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk menghasilkan karya yang berkelas.

Dinamika Musik dan Penolakan Bayang-bayang Band Luar

Secara musikalitas, “Conquer” terasa lebih ringan dan catchy dibandingkan single sebelumnya, “Struggling,” yang lebih gelap. Lagu ini mengingatkan penulis pada band I See Stars di album Treehouse, namun dengan signature-nya sendiri. Penggunaan synth yang mendominasi menciptakan atmosfer elektronik yang unik, berpadu dengan distorsi gitar rendah dan ritme yang energik. Meski sesi vokal scream diminimalkan, Afril Kirey mengejutkan pendengar dengan teknik vokal operatik bernada tinggi, ini yang dimaksud penulis dengan signature tadi.

Sehubungan dengan perbedaan musikal “Conquer” dengan lagu sebelumnya, Carrywhite menjelaskan bahwa proses kreatif mereka pada tiap lagu dimulai secara terpisah. Setiap anggota mengerjakan tugasnya masing-masing sebelum kembali berembuk menjelang tahap akhir rekaman. Meski demikian, benang merah dalam karya mereka tetap ada, sebagaimana terlihat dari tema perjuangan diri dan kesehatan mental yang konsisten di setiap lagu.

Beberapa netizen mendapuk Carrywhite sebagai “Spiritbox-nya Indonesia.” Namun, Rexy Brian dengan tegas menyatakan: “Kalau secara musik, saya kira Carrywhite punya ciri khas tersendiri.” Band ini juga sepakat bahwa kebiasaan memposisikan band lokal di bawah bayang-bayang band luar adalah cerminan inferiority complex yang harus dihindari. Menyamakan mereka dengan band luar seperti Spiritbox mungkin terdengar lumrah mengingat ciri khas vokalis cewek dengan teknik scream. Namun, Carrywhite lebih pantas disejajarkan dengan identitas unik mereka sendiri, mengingat beragamnya referensi musik yang dimiliki tiap anggotanya.

Tantangan Sebagai Band Indie

Carrywhite

Sebagai band independen dari Toraja, Carrywhite menghadapi skena musik lokal yang lesu tanpa dukungan komunitas yang solid. Akibatnya, mereka harus berjalan sendiri, mengorbankan waktu, tenaga, dan materi pribadi. Meski begitu, keterbatasan ini tidak menyurutkan kreativitas mereka. Dua video musik yang telah dirilis — “Struggling” dan “Conquer” — melibatkan teman-teman mereka di balik layar, menjadikan proyek ini sebagai hasil kolaborasi yang penuh dedikasi.

Dengan kombinasi visual yang matang dan musik yang beragam, mereka berhasil melampaui stereotip sebagai band daerah yang jauh dari pusat industri musik nasional. Dalam waktu dekat, Carrywhite menjanjikan kejutan bagi para penggemar untuk terus mengukuhkan diri sebagai salah satu band independen yang patut diperhitungkan.

Sejak dibentuk pada 1 Juni 2014 oleh Bobby Fernando dan Afril Kirey, Carrywhite telah berusaha keras untuk membangun eksistensi mereka. Beranggotakan Afril Kirey (vokal), Bobby Fernando Sosang (gitar), dan Rexy Brian Sakkung (drum), band ini memulai langkahnya sebagai wadah untuk menuangkan karya orisinal. Seperti single “Conquer” yang menjadi bukti bahwa Carrywhite tidak hanya memiliki kualitas musikal dan visual yang luar biasa, tetapi juga memiliki keberanian untuk menyuarakan tema yang relevan seperti kesehatan mental dan perjuangan individu. Lagu ini mengajak pendengar untuk melawan dan menaklukkan gelap dalam hidup mereka — It won’t conquer me!

Carrywhite Official 

Kontak: +6282224276574
Facebook: CARRYWHITE https://www.facebook.com/share/17rLs4YSQo/
Instagram: carrywhite.official https://www.instagram.com/carrywhite.official/
YouTube: CARRYWHITE http://www.youtube.com/@carrywhite.official

“Conquer” on YouTube: https://youtu.be/QKJXbrLDKrA?si=JSotJ2Gya0wSgiuf

 

Syaifullah Maruf

Penulis adalah kontributor tetap di Disiden Bisu dan cukup sering menjadi penulis lepas di beberapa media cetak/online Sulawesi Selatan.

Satu pemikiran pada “Carrywhite Menaklukkan Gelap Lewat ‘Conquer’”

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait