Ravenblast Bereinkarnasi dengan Opus Baru “Khaotic Age”

stevanpontoh 5 Agustus 2022

Ravenblast

Scene black metal nasional diramaikan dengan kembalinya salah satu band black metal yang sempat berhibernasi setelah cukup lama malang melintang khususnya di panggung-panggung bawah tanah Jawa timur, Ya! mereka adalah RAVENBLAST.

RAVENBLAST adalah kelompok musik beraliran black metal asal Surabaya yang dibentuk pada 2004. Nama RAVENBLAST sendiri dapat diartikan sebagai ledakan yang gelap.

Band ini dibentuk oleh Nokturhnor, Agnium Rad, dan RVX=I7. Konsep musik mereka banyak dipengaruhi oleh Dimmu Borgir, The Kovenant, Mayhem, Carach Angren, dan Shade Empire. Musik yang diusung RAVENBLAST memadukan ritme black metal dan death metal yang dipadukan dengan penggunaan synthesizer dan keyboard untuk menciptakan suasana simfonik.

Konsep Lirikal dan Referensi

Dari segi lirikal sendiri, RAVENBLAST biasanya menceritakan tentang perang-post-apocalyptic, sisi kegelapan manusia, dan keadaan dunia distopia yang dikuasai oleh kuasa jahat. RVX=17, frontman RAVENBLAST dalam sebuah kesempatan diskusi via Gmeet hari Minggu kemarin, mengatakan bahwa lagu-lagu dalam bandnya banyak terinspirasi juga dari film.

“Referensi lirik RAVENBLAST justru lebih banyak di eksplorasi dari Film bernuansa horror/fantasy, game, serta literatur lovecraftian karena memang cenderung dekat dengan tema dystophian, dan post-apocalyptic,” tandasnya.

Era dan Sejarah Perjalanan Ravenblast

Di era awal, RAVENBLAST (yang pada saat itu dikenal sebagai Ravenwinter) mulai tampil di beberapa pergelaran dan festival musik metal Surabaya seperti Surabaya Total Blaze, Surabaya Extreme Metal, Trendy Bangsat, Eastern Darkfest, dan lain-lain. Mereka mulai merekam di akhir 2004 dimulai dengan “Lentera Terakhir”, tahun 2005 “As The Destiny Came Through” yang pernah masuk dalam sebuah kompilasi rilisan Singapore “Union of Eastern Legacy 2”, dan 2006 “Deathwish”.

Namun pada tahun 2008 Ravenwinter memutuskan untuk membubarkan diri. Sebenarnya sekitar tahun 2010, Nokturhnor mencoba menghidupkan kembali Ravenwinter dengan mengubah nama menjadi RAVENBLAST, namun hanya tampil beberapa kali di festival musik metal sebagai ajang reuni tanpa menghasilkan lagu dan kembali non aktif.

Pada akhirnya di 2019 lalu, para pendiri yang lain menghidupkan kembali band yang lama tidak aktif dengan mengumpulkan materi lama dan mulai menggarap beberapa materi baru.

Materi Album dan Lini Personil

“Terhitung, ada 10 lagu yang telah kami selesaikan dalam rentan waktu 3 tahun ini, dua diantaranya merupakan materi lama yang di re-arrange dan di rekam kembali. Memang dalam proses ini butuh waktu yang tidak sedikit karena kami melakukan pematangan konsep secara virtual karena memang kami bertiga punya kendala jarak. Akan tetapi kendala tersebut sudah cukup terbantu dengan kemajuan teknologi dan informasi sekarang ini,” kata sang gitaris, Nokturhnor.

 

Proses rekaman album RAVENBLAST harus berubah menjadi home recording dikarenakan pandemi covid-19 yang menyerang kala itu, namun menurut para personilnya, kendala-kendala teknis yang lain masih bisa terkendali dan Ravenblast selesai merekam album yang berjudul “Khaotic Age” dan akan dirilis oleh label Throne Musickness milik Tony Throne (Ritual Orthodox/Misanthropic Imperium (Malang).

Personil mereka saat ini terdiri dari :

*Agnium Rad “Celestial Spellkast” : synthesizer dan keyboard (2019-sekarang) (bass 2004-2012)

*Nokturhnor “Havocalypse Hymn” : gitar (2004 – sekarang)

*RVX-I7 “Frozphetic Kommand” : vokal (2004 – sekarang)

Ravenblast

Agenda Saat Ini

Saat ditanya mengenai tendensi dan posisi RAVENBLAST sendiri serta pandangan umum mereka terhadap komunitas underground khususnya di scene black metal, para personilnya sepakat bahwa sebagai musisi mereka murni fokus pada hasil akhir yaitu karya itu sendiri, serta tidak ingin terlibat dalam gesekan dan issue-issue yang tidak penting demi memperluas proses kreatif.

“Tiga personil saat ini terdiri dari kami yang sefrekuensi dan punya satu visi, itu sebabnya mengapa pada akhirnya kami memulai kembali band ini bertiga. Selain karena memang sudah berteman lama, cukup sulit sebenarnya menemukan mereka yang konsisten dan serius untuk mau berproses dan menghasilkan suatu karya. Sekalipun begitu, untuk keperluan panggung dan aktualisasi karya, kami dibantu oleh Session Player di posisi bass dan drum,” tambah RVX-17.

Kami mendapat kabar juga bahwa mereka akan tampil dalam perhelatan “Black metal Nusantara Camping and Gathering” di kota Kediri Agustus nanti. Saat ini para personilnya sedang mempersiapkan diri untuk keperluan rehearsal.

“Untuk proses latihan nanti, biasanya saya dan Agnium Rad yang terlebih dahulu masuk studio karena notabene kami berdomisili di kota yang sama yaitu Surabaya, kemudian setelah H-1/H-2 sebelum event, RVX-17 kemudian menyusul untuk pematangan konsep serta persiapan performance lanjutan,” kata Nokturnhnor, gitaris yang juga merupakan session gitaris di band black metal Surabaya, Lord-Morgan ini.

Gempuran RAVENBLAST diawali dengan single “Prophesied False Savior” yang bisa didengarkan oleh pembaca di link yang akan dicantumkan dibawah artikel ini. Di awal lagu, kita sudah disuguhkan oleh permainan simfonik dari keyboard. Nuansa single ini tidak membosankan karena dari segi aransemennya, RAVENBLAST banyak menyisipkan part solo string di banyak kesempatan, selain kemudian kita digempur dengan part blast-beat dan distorsi gitarnya. Jenis Vokal yang dilantunkan pun tidak jauh berbeda dengan band-band black metal influence yang sebelumnya sudah disebutkan.

Tanpa terlalu banyak spoiler tentu saja, silahkan dinikmati dengan mengklik link dibawah:

Stevan Pontoh

Penulis merupakan pengarang buku The Art of Destruction dan personil Northorn. Sapa dia di instagram @@stv_chada

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait